Di sebuah hutan tinggallah Burung Nuri beserta teman-temannya. Ketika itu burung Nuri sedang asik bernyanyi dengan riang gembira di sebuh pohon. Semutpun terpana mendengarnya. Seraya berkata, “hai Nuri suaramu sungguh merdu sekali”. Bagaimana jika kamu ikut lomba memyanyi di acara peringatan 1 Muharam? “Dimana itu?”, tanya Nuri. “Di Telaga Warna dekat sini”, jawab Semut. “Baiklah, mari kita kesana”, ajak Nuri kepada Semut. “Ayo…”, jawab Semut.
Berangkatlah Nuri dan Semut menuju Telaga. Di tengah perjalanan mereka bertemu dengan Burung Gagak, Katak/Kodok, dan Jangkrik. Nuri pun mengajak mereka untuk ikutan. Gagak menolak karena suaranya parau (koak…koak..). Katak menolak juga karena suaranya ngebas (kang..kung..kang…kung) Dan Jangkrikpun menolak juga karena suaranya yang melengking (krik..krik…krik). Nuri berusaha meyakinkan mereka. Suara kita memang berbeda-beda tapi jika kita bersatu, berkolaborasi maka akan tercipta nyanyian dan musik yang indah. Gagak, katak, dan jangrik terbengong, dan terucap “wau…subhanallah begitu bijaknya kamu Nuri”, kata mereka. Baiklah mari kita bersatau.
Mereka berangkat menuju Telaga Warna dengan hati bahagia dan penuh semangat. Sesampainya di Telaga mereka mengambil nomor undian dan teng ting teng . . . ternyata nomor satu. Mereka saling pandang, mengangguk dan tersenyum sembari melangkah ke panggung. Bismillah, dengan percaya diri mereka bernyanyi begitu merdunya. Semua terperanga takjub mendengar merdunya suara mereka. Subhanallah…..Tepuk tangan sangat meriah bergemuruh memecah kesunyian, menembus sampai ke langit.
Mereka mengucap syukur. Tak ada suara yang tidak bagus, semua suara bagus, karena Allah sudah menyesuaikan dengan keadaan masing-masing. Allah Maha Adil dengan segala kuasaNya. Jika kita bersatu alangkah indahnya dunia ini.