Fabel Burung Gagak dan Burung Hantu
Kreatifitas Khansa Yumna Tsabita KLS VII A
(link video di bawah)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Halo teman-teman perkenalkan nama saya Khansa Yumna Tsabita dari SMP IT Darussalam 01 Batam kelas 7A nomor absen 18
Hari ini saya akan menceritakan sebuah fabel yang berjudul Burung gagak dan burung hantu
Dahulu kala bangsa burung merasa prihatin karena mereka belum memiliki raja padahal Bangsa hewan lainnya sudah memiliki Raja seperti ikan-ikan di lautan memiliki raja. begitu pula dengan jerapah kucing dan gajah.
Bangsa Burung pun mulai berpandangan kalau memiliki Raja itu suatu hal yang penting maka dari itulah mereka memutuskan untuk bermusyawarah untuk menentukan siapa yang paling cocok untuk menjadi raja.
“Bagaimana kalau burung hantu saja yang menjadi raja” seru burung pipit. ‘ia kan memiliki perawakan yang gagah dan wajah yang berubah lagi pula ia tidak tidur pada malam hari sehingga ia bisa menjaga sebagian besar dari kita yang sedang tidur”
“Idemu bagus juga” kata burung beo sambil ngangguk-ngangguk.
Hampir semua burung berpikiran hal yang sama mereka merasa burung hantu paling cocok untuk jadi raja burung hantu sendiri tidak merasa keberatan diem yang harus mengemban amanah cukup namun rupanya ada satu burung yang tidak setuju Ia adalah burung gagak
“Aku tidak setuju”, Ujar gagak.
“Apakah kamu mau menjelaskan alasannya?” tanya burung Bangau
Burung gagak pun berpikir sejenak , Ia pun berkata dengan nada tinggi
“Lihatlah dirinya kalian memilihnya sebagai raja tetapi raut wajahnya tetap aja masam begitu, Ia seperti tidak senang”
Burung hantu merasuki tersinggung dengan ucapan Gagak . “Dia bukan bermaksud untuk memasang raut wajah masam, dia tidak bisa melakukannya karena memang seperti itulah raut wajah burung hantu” jawab bangau.
“Pokoknya aku tidak mau punya raja yang berwajah masam,” burung Gagak lalu pergi, begitu saja burung hantu pun marah ya langsung terbang mengejar burung gagak.
Sementara itu bangsa Burung pun bingung karena calon Raja yang hendak dipilihnya malah pergi dari tempat musyawarah mereka tidak ada pilihan lain Mereka memilih calon-calon Raja baru mereka tidak ingin menghabiskan tenaga denganku campur dengan urusan yang tidak penting itu yaitu perselisihan antara burung hantu dan burung gagak setelah malu diskusi yang panjang mereka memutuskan untuk memilih burung merpati sebagai raja mereka hikmah dari cerita fabel ini adalah sikap burung gagak yang mengundang permusuhan harus bisa kita hindari jika tidak kita tidak akan punya teman hikmah lainnya adalah kita harus bisa negeri dan menghormati hasil keputusan yang telah ditetapkan oleh seluruh anggota musyawarah Sekian dari saya
Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh
Semangat berkarya untuk khansa…..