Ibadah adalah bentuk penghambaan diri kepada Tuhan, Sang Pencipta. Dalam pelaksanaannya, hati dan pikiran harus benar-benar hadir, dengan niat bahwa ibadah yang kita jalani dilakukan dengan kesungguhan. Ibadah juga harus dilandasi oleh keikhlasan, semata-mata untuk Allah tanpa pamrih lainnya.
Nabi telah mengajarkan beragam bentuk ibadah, dan jika dipahami, segala perbuatan bisa menjadi ibadah asalkan diniatkan karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Di lingkungan sekolah, kegiatan ibadah menjadi rutinitas yang bertujuan membiasakan anak-anak untuk beribadah, mulai dari shalat, berdoa, membaca Al-Qur’an, hingga berbuat kebaikan.
Pengawasan dari guru sangat penting dalam setiap kegiatan ibadah di sekolah, agar pelaksanaannya sesuai dengan tuntunan Rasulullah dan benar menurut fiqih. Semua proses ini memerlukan tahapan dan waktu. Para pembimbing harus berkorban untuk terus mengawasi dan membimbing siswa dengan sabar dan telaten.
Jika saat ini mereka masih perlu diingatkan, harapannya suatu hari nanti mereka akan mampu mengerti sendiri. Jika sekarang mereka harus diawasi, semoga di masa depan mereka sadar bahwa mereka senantiasa diawasi oleh Allah, sehingga mencapai kedudukan ihsan, yakni beribadah kepada Allah seolah-olah mereka melihat-Nya, dan jika mereka tidak bisa melihat-Nya, sesungguhnya Allah melihat mereka.
Semoga kebiasaan beribadah yang ditanamkan di lembaga kita kelak membuahkan hasil, baik di dunia dengan mencetak siswa yang saleh dan salehah, maupun di akhirat, di mana kita akan merasakan hasil amal jariyah yang telah kita tanam di dunia.
Pa Om