Cerpen Karya Annaya Aulia Warizka SMPIT Darussalam 01 Batam Kelas 9B

Merasa Bersalah dengan Keadaan

Oleh: Annaya Aulia Warizka

Sudah berjam-jam aku mengikuti mereka kemanapun mereka pergi bak anak bebek yang selalu mengekori induknya. Belum ada juga yang mau mengajakku bermain atau mengobrol. Dan akupun malu untuk membuka percakapan duluan. 

“Hai” atau “Halo” Kata mereka. 

Ya, hanya itu saja yang mereka katakan. Ingin rasanya aku memulai percakapan ini. Tapi, sudah ku bilang, aku malu. Pikiran ku selalu menggangguku. Isi pikiran ku seperti ada 2 orang yang sedang bertengkar, seperti ini 

“Coba aja ngobrol sama mereka nay” 

“Tidak usah naya, nanti juga kamu akan diabaikan”

 “Coba aja naya, daripada kamu tidak akan dekat sama teman baru mu”

 “Tidak usah naya, mereka sudah dekat satu sama lain, kamu tidak akan dianggap sama mereka, bak ngomong sama dinding aja nanti” 

“Ngomong aja nayaaa, kamu mau dapat teman ngobrol kan?” 

“Tidak usah nay, percuma”. 

 Percakapan dalam pikiran ku itu berhenti di  “Tidak usah nay, percuma”. 

Toh, aku juga tidak ada topik untuk diperbincangkan bersama mereka. Aku kan masih anak baru, tidak tahu apa-apa. Aku juga berasal dari anak pondok yang kekurangan informasi manapun. Tentang artis-artis misalnya, atau tentang lagu yang lagi trend.  Aku sangat bingung dan bosan. Sepertinya ini adalah kegiatan sekolah yang paling membosankan. 

“Besok aku tidak sekolah lah, ngapain juga aku sekolah, kalau cuma kegiatan-kegiatan membosankan ini saja. Toh, aku juga gak dipilih lomba kok,” Renungku saat di kelas sendirian. Suasana kelas tenang sekali seakan-akan tahu apa yang sedang aku rasakan. Aku merasa udara di kelas ini sedang merangkulku. Hangat. Tidak terlalu panas. Nyaman.     

                  Sampai dirumah, akupun langsung meminta izin ke ibuku bahwa aku besok tidak mau masuk sekolah. “Kenapa nay? Ada masalah sama teman barunya? Masuk aja nay, tidak apa-apa, supaya naya bisa dekat sama teman barunya,” Jawab ibuku.

Pasrah, hanya itu yang bisa aku rasakan. Ternyata besoknya aku sakit. Perutku sangat sakit seperti ada yang menusuk-nusuk perutku. Disaat matahari terbit dengan senyumnya untuk menyapa para makhluk, aku malah mengawali pagi itu dengan muka masam. Aku malah menjawab senyuman itu dengan muka masam. Maaf. Karena aku sudah beberapa kali keluar-masuk kamar mandi bak orang yang bertawaf saat haji atau umroh. 

“Aww sakit sekali perutku,” Jeritku seperti jeritan ibu-ibu yang sedang melahirkan. 

“Tapi tidak apa-apa lah, akhirnya aku tidak masuk sekolah,” Pikirku.

                 Sudah berhari-hari aku tidak masuk sekolah, aku sangat senang sekali. Dan, pada saat mereka sudah pulang pada hari terakhir sekolah di kelas 8, tiba-tiba muncul ribuan postingan temanku yang memposting foto dan video mereka yang mungkin atau bahkan pasti akan mereka kenang selamanya. Aku sangat menyesal, jika saja aku ada di momen itu. Itu pasti kenang-kenangan yang sulit dilupakan. Menangis bersama dengan wali kelas kami yang sudah menjadi kepala sekolah, makan-makan bersama, foto-foto, membuat video bersama wali kelas kami, dan lain-lain. Aku sangat berharap waktu bisa terulang lagi. Meskipun ini tidak akan bisa terjadi lagi. Aku menyesal tidak menjalani waktu-waktu itu dengan ikhlas. Aku harap ini tidak akan terulang lagi kepadaku dan kalian yang pernah mengalaminya. Aku harap kita bisa lebih menghargai waktu dan kebersamaan. Jalani saja hidup ini dengan ikhlas.

Biodata

Annaya Aulia Warizka, merupakan siswi SMPIT Darussalam 01 Batam yang duduk di kelas 9B.

Share Postingan Ini Jika Bermanfaat :

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top