Perpect
Oleh : Faadhilah FithriyahÂ
Kumpulan awan sedang berkumpul di pagi hari, menciptakan suasana yang redup dan tenang. Hari yang kutunggu akhirnya tiba, hari dimana aku akan berpisah dengan teman-teman yang berada di kelas ini. Saat itu, aku menuju ke dalam kelas dengan bersenandung ria. Saat aku memasuki kelas, tiba-tiba terdengar suara
BrukkkâĤ.
Seseorang menubruk badan ku secara tiba tiba, aku melihat orang tersebut dan ternyata itu adalah temanku, ia Bernama Zila.
â HuhuhuâĤ.kita bakal beda kelas nanti â Ucap temanku tidak lain adalah Zila
âHahaha kita cuman beda kelas,bukan beda sekolahâUcapku sambal terkekeh kecil karena melihat kelakuan temanku. Seetelah aku berkata seperti itu dia melepas pelukan tersebut dan memegang kedua bahuku dengan diiringi tatapan tajam nya.
âUdah, intinya pura pura sedih aja dulu. Huhuhuâ Ucapnya
âIya iyaâ ucapku pasrah.
Setelah acara pura pura sedih itu, aku duduk dan mengobrol berasama teman-teman yang lain.
TringggâĤ.tringggâĤ..tringggâĤ..
Bel berbunyi, pertanda pembelajaran akan dimulai akan tetapi yang aku tunggu bukan pembelajarannya tetapi pengumumannya dan tepat setelah bel berbunyi pengumuman yang aku tunggu akhirnya terdengar.
âBagi anak anak sekalian silakan berkumpul di lapanganâucap bu guru
Setelah itu kami bergegas untuk berkumpul di lapangan. Kegiatan saat itu adalah pembagian piala kepada siswa yang telah juara di setiap masing masing kelas, jujur saat melihat itu aku merasa iri karena prestasi yang mereka dapatkan. Selesai itu kami kembali ke dalam kelas dan bersiap siap untuk segera pulang setelah para orang tua mendapatkan hasil rapot kami. Karena guru wali kelas lama datang maka para orangtua pun menunggu sampai wali kelas tersebut datang, selama menunggu kami duduk Bersama-sama di depan kelas untuk berbincang bincang sebelum libur dan berpisah kelas. Aku melihat ke dalam kelas dan secara tiba tiba aku merasa iri karena yang menjemput rapot mereka adalah orangtua sedangkan aku hanya di jemput oleh kakak, yaa mungkin orangtuaku terlalu sibuk, aku hanya bisa memakluminya. Lamunan ku setetika buyar ketika salah satu temanku berbicara
âWoi setelah ini kita bakar bakar yuk,buat kenang kenangan ajaaâUcap salah satu temanku
âGass aja sihâ
âBoleh tuhâ
âAyok ayok ajaâ
âNgikut ajaâ
Begitulah ucapan ucapan temanku. Setelah itu teman ku menoleh ke arah kuÂ
âIkut ngga??âTanya dia sambal menatap kearahku
âBoleh boleh ajaâ Ucapku sambil tersenyum
âYess,Iâm coming bakar bakarâUcap temanku
Sudah menunggu lama sekali, tenyata wali kelasku sudah memasuki kelas dan berbicara dengan para orang tua, karena orang tua masih lama, akhirnya kami berfoto-foto bersama, ini hari yang menyenangkan menurutku karena kami menghabiskan waktu bersama dengan canda tawa.
âAyo woii liat sini,kita foto barengâTeriak temanku yang sudah bersedia untuk mengambil foto kami semua. Kami melihat kearah kamera dia, dan temanku berkata
1âĤ2âĤ.3
Ckrekk
Dia melihat foto tersebut dan menunjukan kearah teman-teman yang lain, aku pun juga melihat foto tersebut. Satu kata yang ada di pikiran ku âperfectâ karena foto tersebut menggambarkan kami semua yang sedang ceria, aku ingin selalu Bersama-sama, akan tetapi mungkin itu lain waktu atau masa depan, itu tidak ada yang tau. Aku mengobrol dengan teman ku dan ternyata kakakku keluar dari kelas dan mengatakan âAyo pulang, dah siap nihâ ucapnya. Aku mengangguk lalu berpamitan dengan teman-teman yang lain. Mereka sangat lucu karena saat aku pergi mereka melambaikan tangan ke arahku dan mengucap bye bye, dadaa, lopyouu. Hahaha sangat lucu, dan itulah akhir ceritaku saat itu karena kita ngga bakal bertemu sampai tahun ajaran baru, untuk kalian eman-temanku terima kasih untuk semuanya, bye byee.
Biodata
Faadhilah Fithriyah, merupakan siswi SMPIT Darussalam yang kini duduk di kelas 9A