Bila ditanya siapa orang tua dari kakekmu? Saya yakin reaksinya 50% bengong karena tidak tahu atau lupa, 30% menjawab salah, 20% menjawab ragu-ragu. Apalagi kalo ditanya bapakmu dari orangtua kakekmu, hehe… langsung makan cilok.
Tapi untuk istilah ujian sekolah yang sekarang sedang trend ANBK namanya, kita bisa telusuri nenek moyangnya dari mana ANBK itu.
Istilah ANBK muncul di tahun 2021, Ujian ini tidak menentukan kelulusan. Pokok materi asesmennya menyangkut; Satu, Asesmen Kompetensi Minimum (AKM): menguji literasi dan numerasi siswa. Dua, Survei Karakter: menilai sikap, nilai, dan perilaku siswa. Dan tiga, Survei Lingkungan Belajar (Sulinjar): mengukur kualitas lingkungan sekolah.
Oh iya besok sekolah kita SMPIT 01 akan melaksanakan ANBK, kita doakan semoga lancar penyelenggarannya dan peserta dimudahkan dalam menjawab pertanyaannya.
Sebelum AKM-ANBK lahir di tahun 2020, sebegai pendahulunya adalah UN ( Ujian Nasional) di tahun 2003 dan berlaku sampai 2019. UN mulanya menjadi syarat kelulusan, namun akhirnya sekolah yang memutuskan kelulusan dengan menambahkan penilaian sekolah. UN mendapat kritikan karena dianggap hanya berfokus pada hasil ujian yang bersifat pilihan ganda, tanpa memperhatikan keterampilan berpikir kritis dan problem-solving.
UN merupakan pengganti UAN (Ujian Akhir Nasional) lahir di tahun 1990  dan tutup usia di tahun 2000. UAN  ditujukan untuk menentukan  kelulusan sekolah. Namun penulis yang mengalami era UAN, merasa UAN tidak penting yang paling penting bagaimana bisa lulus UMPTN, entah apa yang ada dibenak kami anak anak zaman itu.
Pada tahun 1980 kita diperkenalkan dengan isitilah EBTANAS (Evaluasi Belajar tahap Akhir Nasional). Pada EBTANAS diperkenalkan sebagai perubahan dari Ujian Negara. EBTANAS memiliki cakupan yang lebih luas karena selain menguji mata pelajaran inti, juga mencakup mata pelajaran yang relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. EBTANAS dianggap lebih komprehensif karena mempertimbangkan evaluasi proses belajar siswa, tidak hanya hasil ujian akhir. Untuk Ujian mata Pelajaran lain dengan nama EBTA.
Mundur lagi ke tahun 1960-1970 Â isitlah ujian pada era ini adalh Ujian Negara. Ujian Negara diadakan secara serentak oleh pemerintah pusat untuk mengukur kompetensi siswa secara nasional. Model sentralisasi ini bertujuan untuk menciptakan standar yang merata di seluruh Indonesia, memastikan bahwa setiap siswa diuji dengan kriteria yang sama di seluruh daerah.
Dan akhirnya kita mengenal nenek Moyang dari ANBK yaitu Ujian Penghabisan yang berlaku mulai tahun 1950 sampai tahun 1964. Dari namanya kita sudah tahu ujian penghabisan, berarti ujian paling akhir di tahap itu, tapi agak ngeri juga istilahnya ya Penghabisan. UP dilaksanakan pada tingkat nasional dan soal-soal yang diujikan berbentuk esai. Selain itu, UP sendiri mengujikan semua mata pelajaran yang ada di sekolah. Wow kayaknya lebih susah dari ujian sekarang ya bentuk pilihan ganda.
Jadi bila diurut dari kesejarahan Ujian Sekolah secara nasional, maka dimulai dari Ujian Penghabisan, Ujian Negara, EBTANAS, UAN, UN, AKM – ANBK. Entah apalagi nama ujian selanjutnya setelah penggantian presiden di tahun ini. Boleh anda menuliskan prediksi nama ujiannya di kolom komentar  semisal Ujian Hidup Berbasis Smart Phone (UHBSP) ujian hidup atau ujian sekolah sih hehe…
Jadi sudah ingatkah nama embah dari kakeknya kakek Anda? Kalau tidak makan hmmmh….
Pa Om dari berbagai sumber