Yayasan Darussalam kembali melaksanakan kegiatan pengajian rutin yang menjadi agenda pembinaan keislaman bagi seluruh guru, karyawan, dan pengurus yayasan. Kegiatan kali ini menghadirkan pemateri Ustadz H. Irwandi Al-Busthomy, Lc, MA, dengan mengangkat tema “Membangun Karakter Muslim yang Sejati”. Pengajian diselenggarakan di Mushola Al-Abror SMPIT Darussalam pada hari Sabtu, tanggal 25 November 2025 dalam suasana yang khidmat dan penuh keberkahan.
Dalam penyampaiannya, Ustadz H. Irwandi menegaskan bahwa menjadi seorang muslim sejati tidak cukup hanya dengan identitas, tetapi harus tercermin dalam karakter dan perilaku sehari-hari. Islam mengajarkan keseimbangan antara hubungan dengan Allah (hablum minallah) dan hubungan dengan sesama manusia (hablum minannas). Karena itu, setiap pribadi muslim harus berusaha membentuk karakter unggul dalam berbagai aspek kehidupan.
Beliau menyampaikan sepuluh karakter utama pribadi muslim yang harus terus ditanamkan dan dibina, yaitu:
- Beraqidah yang lurus – Menjadikan tauhid sebagai fondasi utama dalam setiap langkah kehidupan.
- Ibadah yang benar – Melaksanakan ibadah sesuai tuntunan Al-Qur’an dan Sunnah.
- Berakhlak mulia – Meneladani akhlak Rasulullah ﷺ dalam tutur kata dan perbuatan.
- Berwawasan luas – Terus menambah ilmu pengetahuan, baik agama maupun umum.
- Mandiri secara ekonomi – Berusaha keras, tidak bergantung pada orang lain, dan hidup penuh tanggung jawab.
- Memiliki fisik yang kuat – Menjaga kesehatan jasmani sebagai sarana menjalankan amanah.
- Disiplin terhadap waktu – Menghargai waktu sebagai nikmat yang sangat berharga.
- Teratur dalam urusan – Mampu mengelola kehidupan dengan rapi, terencana, dan tertata.
- Bersungguh-sungguh – Memiliki semangat juang dan tidak mudah menyerah dalam kebaikan.
- Bermanfaat bagi orang lain – Menjadi pribadi yang memberi dampak positif bagi lingkungan sekitar.
Sebagai kelanjutan kegiatan, setelah pengajian dilanjutkan dengan kegiatan setoran tahfidz khusus untuk para guru. Pada sesi ini, para guru dibagi dalam beberapa kelas untuk membaca dan men-setor hafalan Al-Qur’an secara bergiliran. Kegiatan setoran tahfidz menjadi sarana penguatan spiritual bagi tenaga pendidik—sekaligus teladan nyata bagi siswa bahwa proses menghafal Al-Qur’an adalah kewajiban dan kewajiban yang terus dipelihara sepanjang hayat. Kegiatan ini juga mempererat ukhuwah antar guru serta meningkatkan kualitas pembelajaran tahfidz di lingkungan Yayasan Darussalam.
Sepuluh karakter yang disampaikan oleh Ustadz Irwandi menjadi pedoman dalam praktik sehari-hari, termasuk dalam semangat setoran tahfidz yang menuntut konsistensi, disiplin waktu, dan kesungguhan. Nilai-nilai tersebut sejalan dengan visi Yayasan Darussalam dalam membentuk generasi Qurani yang berakhlak mulia dan siap menghadapi tantangan zaman.
Penulis : Wiwin Iswinarni, S.Ag






