Pengajian Bulanan Yayasan Darusalam Batam Meningkatkan Ruhiyah dan Kecintaan Kepada Rasul

          Sabtu, 22 Oktober 2022 bertepatan dengan tanggal 26 Rabiul Awal bertempat di lantai 1 Masjid Al Murid diadakan acara Pengajian Bulanan yang sempat vakum selama kurang lebih 2 tahun karena pandemi. Selain untuk meningkatkan Ruhiyah, agenda rutin Yayasan diadakan untuk mempererat ukhuwah antara guru dan karyawan lintas lembaga di bawah naungan Yayasan Darussalam Batam yang terdiri dari RA, SDIT 01, SDIT 02, SMPIT 01, SMKIT, Asma Sempoa, dan TPQ Darussalam yang kurang lebih berjumlah 211 orang guru dan karyawan.

           Diawali dengan sambutan ketua Yayasan yang menyampaikan bahwa ada beberapa proyek besar Yayasan, diantaranya adalah pembangunan Masjid Daarul Qiyam di Kapling Lama (Darussalam 3) dan Gedung RA di Muka Kuning Indah 1 (Darussalam 1). Semoga semua berjalan sesuai rencana dan menambah keberkahan bagi keluarga besar Yayasan Darussalam Batam.

 

          Acara inti pengajian disampaikan oleh Dr. Zenal Satiawan, LC, MA, da’i muda asal Bandung yang sudah menetap di Batam. Materi kali ini fokus seputar Maulid Nabi disesuaikan dengan momen kelahiran Nabi yaitu bulan Rabiul Awal. Dalam tausiahnya beliau menyampaikan bahwasannya memperingati maulid Nabi adalah salah satu bukti kecintaan kita kepada Rasulullah SAW sekaligus sebagai pengingat terhadap sosok beliau sebagai teladan umat Islam di seluruh dunia. Peringatan maulid biasanya diisi dengan kegiatan bersholawat, pengajian dan juga makan-makan, serta kegiatan positif lainnya. Beliau juga menyampaikan, mengingat Nabi Muhammad bukan saja pada momen kelahiran beliau, melainkan setiap saat kita harus mengingat beliau. Sebagai seorang muslim, sudahkah kita benar-benar mencintai Rosulullah? Sosok yang belum pernah kita temui, belum pernah kita lihat wajah berserinya, namun selalu kita harapkan syafaatnya. Lantas, bagaimana cara kita mencintai Rasulullah? Ketika kita mencintai seseorang, maka sudah selayaknya diiringi dengan bukti-bukti bahwa kita mencintainya, demikian juga ketika kita mencintai Rasulullah tentunya harus dibuktikan dengan perbuatan-perbuatan yang menunjukkan rasa cinta kepada beliau, meneladani beliau dengan mengamalkan sunahnya, mengikuti perkataan dan perbuatan beliau, baik dalam keadaan senang atau susah, lapang ataupun sempit.

          Selanjutnya, tugas kita sebagai seorang pendidik adalah mengenalkan sosok beliau kepada anak didik kita, bagaimana Rosuluulah menjadi idola anak-anak dalam segala hal. Bagaimana merubah fenomena mereka yang saat ini lebih mengenal artis sebagai idola mereka, daripada Rasulullah dan sahabat. Tugas berat ini bisa dilakukan dengan beberapa cara : sesering mungkin bersholawat kepada Rasul kapanpun dimanapun, menceritakan kisah Rosul, menceritakan kemuliaan dan kelebihan Rosul, serta menerapkan sunah Rasul dalam kegiatan sehari-hari.

         Setelah tausiyah dari Ustadz Zenal, kegiatan dilanjutkan dengan pembelajaran tahsin. Peserta dibagi dalam beberapa kelompok dan menempati ruang kelas yang tersedia. Pembelajaran tahsin dimaksudkan untuk memperbaiki bacaan dan mempelajari ilmu tajwid. Adapun pembimbingnya berasal dari internal lembaga.

Wiwin Iswinarni, S.Ag

Share Postingan Ini Jika Bermanfaat :

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top